Peliharaanku yang Keren

Hari ini masuk sekolah lagi. Horeee!

    Aku baru mendaftar masuk di Sekolah Dasar minggu kemarin. Selamat tinggal Taman Kanak-Kanak.
Kini Aku diajari oleh Bu Guru cantik. Dia baik sekali kepada semua muridnya.
Hari ini Aku diajari tentang ikan. Aku baru melihat ikan ini. Keren sekali rahangnya! Jadi ingin punya satu di rumah. Bu Guru bilang, ikan ini asalnya dari Brazil. Sungai A...A...Amazing atau apa itu namanya. Sulit diucapkan.

    Selepas pelajaran usai, Aku berjalan pulang sendiri menuju rumahku. Tidak begitu jauh jarak tempuhnya.
Saat di jalan, Aku menoleh ke toko hewan.
Dari depan kaca toko, terlihat seekor ikan.

ITU IKAN YANG ADA DI BUKU BERGAMBARKU!!!

Tadi Bu Guru baru menjelaskan hewan itu. Aku ingin membelinya!
Aku lalu masuk ke dalam toko itu. Ramai sekali. Penjaga tokonya pun ramah.
Akhirnya Aku membawa pulang ikan ini. Wah! Giginya menakjubkan!
Kurasa giginya digunakan untuk makan tomat.

Ibu, Aku pulang!
    Ibu sempat heran dengan apa yang Aku bawa. Aku memohon agar ikan ini boleh Aku pelihara.
Dan Ibu mengizinkan!
Tetapi rupanya Kakak perempuanku takut melihat ikan ini.
Dasar, sudah SMP masa takut sama ikan!
Biar sajalah, Aku mau memberi makan ikan ini. Tapi sebelumnya Aku harus mencari tempat untuk ikanku tinggal.
Yes! Aku menemukan kaleng di dapur. Ada tulisan di kalengnya. 'Enkhong Guan'. Ah masa bodo.
Nah sekarang ikanku sudah berenang di dalam kaleng. Tapi kok rasanya ikan itu tidak nyaman ya berada di dalam kaleng. Sepertinya Aku harus mencari rumah yang lebih besar untuknya.

    Sudah senja, tetapi Aku belum menemukan rumah yang cocok untuknya.
Pencarian kulanjut besok sajalah. Waktunya mandi!
Ikanku kubawa ke kamar mandi. Dia tetap terlihat keren walaupun di dalam kaleng yang sempit. Saat Aku mandi, Aku punya ide!
Ikan peliharaanku ini kutaruh saja di dalam bak mandi. Tempatnya luas pun.
Dari luar pintu kamar mandi terdengar kakak mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi.

"Dik, cepat dong mandinya! Kakak mau mandi nih!"

Ah, berisik sekali Kakak. Tanpa berpikir lama, Aku mencemplungkan ikan ini ke bak mandi. Kan lebih luas.
Nah, sekarang ikannya sudah berenang-renang. Ikannya tadi siang tidak mau makan. Padahal sudah kuberi 2 tomat dari kulkas. Apakah ikannya sedang diet?

    Biar ikannya berenang bersama Kakak nanti. Dia kan tidak suka ikanku. Mungkin nanti selepas berendam bersama ikanku, Dia menjadi suka dengan ikanku. Padahal ikannya kan keren.
Kini giliran Kakak yang mandi.
Aku harus lekas berganti pakaian dan bergegas untuk makan malam.

Peliharaanku yang Keren Coret Imaji
sumber : viarenata.com


    Ah lama sekali Kakak mandinya. Makan malam jadi tertunda karena Kakak. Hingga Ayah pulang kerja pun Kakak belum selesai mandi.
Mungkin Kakak sedang bermain-main di bak mandi bersama ikanku. Ikanku kan senang diberikan rumah baru untuknya.
Tiba-tiba Ibu berdiri lalu pergi ke kamar Kakak. Ibu tidak melihat Kakak di kamarnya. Ibu lalu pergi ke kamar mandi, pasti Kakak masih mandi.

    Saat Ibu membuka pintu kamar mandi, saat itu juga Ibu tersungkur di lantai lalu berteriak sekeras mungkin. Itu membuat Ayah lari menghampiri kamar mandi.
Ayah pun memasang ekspresi yang sama seperti Ibu. Ekspresi apa itu? Aku baru melihatnya.
Semuanya berdiri di ambang pintu kamar mandi termasuk Aku.
Benar saja!
Kakak keasyikan bermain dengan ikan peliharaanku sampai tertidur di bak mandi. Air di bak berubah menjadi merah.
Oh tentu saja!
Ini jus tomat. Pantas saja ikanku tidak menyukai tomat yang masih bulat. Rupanya ikanku menyukai jus tomat buatan Kakak.
Kakak memang pandai memberi makan ikan!
Ibu berteriak karena... hmm, mungkin senang juga dengan ikanku.

    Besok pagi, Aku akan menyuruh Ibu untuk bermain dengan Ikanku juga di bak mandi agar Ibu merasa gembira.
Previous
Next Post »