Rokok

Rokok Coret Imaji
 sumber : ciricara.com

    Dipukul, ditertawakan, ditempeleng, dipalak, dicerca, hinaan, sampai diikat dan dipermalukan.

    Hal yang dilakukan padaku rutin tiap harinya oleh teman-temanku yang menganggap dirinya jagoan. Beberapa temanku di kelas tak segan-segan melakukan tindakan itu padaku. Aku hanya seperti dianggap boneka di hadapan mereka, tak berguna dan bahan bully. Sebenarnya Aku sangat kesal. Tapi apa daya, Aku takkan sanggup melawan mereka semua. Aku memang culun.

    Sudah setahun Aku diperlakukan seperti itu semenjak bergabung di kelas baru. Terutama oleh pemimpin kelompok anak nakal itu. Bobby.
Yang paling sering dilakukan Bobby padaku adalah memalak.
Memalak uang?
Bukan
Melainkan sebungkus rokok tiap harinya.
Jika Aku tidak memberikan jatah rokoknya, Aku akan dipukuli habis-habisan olehnya hari itu juga. Dia merokok dengan kelompok suramnya di dalam kelas saat guru pengajar tidak ada dan pada saat istirahat. Tidak ada yang berani melarangnya, walau ketua kelas sekalipun.

    Pada suatu waktu, kali ini Bobby meminta jatah 2 bungkus rokok sekaligus untuk 1 hari.
Yang benar saja?
Ini uang saku terakhirku untuk 1 minggu kedepan. Jika kubelikan 2 bungkus rokok akan habis tak tersisa uang sakuku ini.
Tetapi mau bagaimana lagi? Aku harus menurutinya jika tidak mau terhantam bogem mentah dari kedua tangan Bobby.

    Dalam perjalanan pulang sekolah, Aku menyempatkan diri mampir ke warung langgananku membeli rokok untuk Bobby.
Sesampainya di rumah, Aku menemukan kantong plastik hitam di kamarku. Entah apa isinya.
Karena penasaran, ku buka saja kantong plastik itu.
Ternyata isi dari kantong plastik itu adalah serbuk perak! Apa ya nama serbuk ini? Aku lupa, karena sebelumnya Aku pernah menemukan hal yang serupa. Serbuk ini pernah dimainkan oleh adikku untuk bermain...
Ah pokoknya Aku ada ide bagus dengan serbuk ini.

    Awan gelap menaungi pagi keesokan harinya. Aku lekas berangkat ke sekolah.
Sesampai di koridor sekolah, bel belum berbunyi. Terlihat Bobby berdiri di ambang pintu kelas. Aku pun segera menghampirinya. Dengan tiba-tiba, Dia menarik lenganku untuk segera masuk ke ruang kelas.
Tanpa menunggu lama, Aku lekas memberikan 2 bungkus rokok yang kujanjikan kemarin.
Dengan cepat 2 bungkus rokok berpindah tangan ke Bobby dan anak-anak sialan itu.
Aku sudah muak dengan mereka semua.
Suatu hari nanti, akan ku balas perbuatan mereka selama ini padaku.

    Sudah 20 menit bel masuk berbunyi, tetapi tidak ada guru pengajar yang masuk.
Rintik air mulai berjatuhan berirama dari atas langit yang kemudian di susul oleh guyuran lebat. Sangat gelap di luar sana. Ruang kelas pun menjadi dingin.
Ini kesempatan Bobby dan teman-temannya.
Mereka menyalakan rokok satu persatu. Sekarang batang rokok sudah hinggap di bibir mereka masing-masing. Setelah beberapa saat, terjadi hal yang aneh.

    Tunggu, ada percikan-percikan api kecil keluar dari ujung rokok mereka. Terjadi ledakan di dalam kelas. Dan ...

DUUAAAARRR!!!

Semua rokok yang sedang dihisap mengeluarkan asap yang tebal.
Dari mulut mereka mengalir keluar cairan berwarna merah, tetapi kemana bibir serta hidung mereka?
Bobby dan teman-temannya meloncat-loncat dan berguling di lantai. Kenapa mereka?
Oh mungkin saja rokok itu berperisa strawberry. Dan mereka menyukainya.
Teman-teman lain yang melihat dengan wajah yang terlihat pucat dan berteriak tak jelas.

Ya! Semua teman kelasku sedang kegirangan!

Baiklah, jika kalian menyukainya, besok akan kubawakan lebih banyak lagi.
Previous
Next Post »